Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Kesehatan dalam Penemuan Kasus Tuberkulosis di Kelurahan Sonorejo Sukoharjo
Abstrak
Abstract: The discovery of tuberculosis cases in Sukoharjo District in 2015 was 242 cases out of 3466 estimates of the number of cases or only reached 6.96%, a decrease compared to 2014 which reached 8.62%. The new case finding rate (CDR) is still far from the target of 70%. The competency factor of human resources and the completeness of medical facilities are one of the keys to success. Health cadres are considered as a reference in handling various health problems including TB, cadres are expected to actively cope with the spread of TB. The purpose of this study was to determine the factors that influence the activeness of health cadres in the discovery of tuberculosis cases in Sonorejo Village Sukoharjo. The design of this study using observational analytic. The study was conducted in May - June 2018 in Sonorejo Sukoharjo Village. The research subjects were 60 health cadres who were selected by the fixed disease sampling technique. Independent variables include attitudes, motivation, socio-economic status, and family environment. Dependent variable is the activity of health cadres. The instrument used in data collection was a questionnaire and analyzed by multiple logistic regression tests. The results of this study are: there is a positive and significant relationship between attitudes and activeness of health cadres in TB case finding (p = 0.05, OR = 4.5), there is a relationship between family environment and activity of health cadres in finding TB cases (p = 0.00, OR = 27.2). The results show that positive attitudes and a good family environment increase the activeness of cadres in efforts to find TB cases. Collaboration between health cadres and health workers is needed in finding TB cases in the community. Keyword: Activity of cadres in finding TB, attitude, motivation, socio-economic, family environment  Abstrak: Penemuan kasus tuberkulosis di Kabupaten Sukoharjo pada tahun 2015 sebanyak 242 kasus dari 3466 perkiraan jumlah kasus atau baru mencapai 6,96%, menurun dibanding tahun 2014 yang mencapai 8,62%. Angka penemuan kasus (CDR) yang baru masih jauh dari target yaitu 70%. Faktor kompetensi sumber daya manusia dan kelengkapan sarana prasarana medis menjadi salah satu kunci kesuksesan. Kader kesehatan dianggap sebagai rujukan dalam penanganan berbagai masalah kesehatan termasuk TB, kader diharapkan untuk aktif menanggulangi persebaran TB. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kader kesehatan dalam penemuan kasus tuberculosis di Kelurahan Sonorejo Sukoharjo. Desain penelitian ini dengan menggunakan analitik observasional. Penelitian dilaksanakan pada Mei – Juni 2018 di Kelurahan Sonorejo Sukoharjo. Subjek penelitian berjumlah 60 kader kesehatan yang dipilih dengan teknik fixed disease sampling. Variabel independen meliputi sikap, motivasi, status sosial ekonomi, dan lingkungan keluarga. Variabel dependen yaitu keaktifan kader kesehatan. Instrument yang digunakan dalam pengambilan data adalah kuesioner dan dianalisis dengan uji regresi logistic ganda. Hasil penelitian ini adalah: terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara sikap dengan keaktifan kader kesehatan dalam penemuan kasus TB (p = 0.05, OR = 4.5), terdapat hubungan antara lingkungan keluarga dengan keaktifan kader kesehatan dalam penemuan kasus TB (p = 0.00, OR = 27.2). Hasil menunjukkan bahwa sikap yang positif dan lingkungan keluarga yang baik meningkatkan keaktifan kader dalam upaya penemuan kasus TB. Kerjasama antara kader kesehatan dengan tenaga kesehatan diperlukan dalam penemuan kasus TB di masyarakat.Kata Kunci:  Keaktifan kader dalam penemuan TB, Sikap, Motivasi, Sosial Ekonomi, Lingkungan KeluargaReferensi
Anggraini, S. 2015. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Ibu Balita dalam Kegiatan Posyandu di Provinsi Lampung. Jurnal Kebidanan Adla Bandar Lampung 2 (2).
Anisah IA, Yuli K, Badar K. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Communty TB Care ‘Aisyiyah’ Surakarta. Jurnal Kesehatan 10 (2).
Amiruddin F, Indra FI, Muhammad AR. 2013. Implementasi Strategi AKMS dalam Penanggulangan TB Paru oleh ‘Aisyiyah Muhammadiyah di Kota Makassar. Karya Tulis Ilmiah, FKM Unhas Makassar, Makassar.
Basri C, Bergstrom K, Walton W, Surya A, Voskens J and Metha E. (2009). Sustainable Scaling Up of Good Quality Health Worker Education for Tuberculosis Control in Indonesia: a Case Study-Human Resources for Health 7 (85).
Chatarina, UW. 2007. Upaya Pencapaian Target BTA Positif pada Suspek TBC di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT. Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan 5 (1).
Depkes RI. 2007. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. P;3
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2013. Laporan Tahunan Pengendalian Tuberkulosis. Pekanbaru: Dinas Kesehatan Provinsi Riau
Dinas Kesehata Kabupaten Sukoharjo. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo: Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo
Hoko SS, Ninuk DK, Herdina M. 2015. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kader Posyandu tentang Tugas Pengembangan Kader terhadap Tindakan Penemuan Kasus TB Paru di Puskesmas Lite. Fakultas Keperawatan. Univeritas Airlangga.
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Hari TB Sedunia 2011. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Manulu H, Sukana B. 2011. Aspek Pengetahuan Sikap dan Perilaku Masyarakat Kaitannya dengan Penyakit TB Paru. Media Litbang Kesehatan, 21 (1)
Mintjelungan, M. 2011. Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Keaktifan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Informatika Fakultas Teknik UNIMA. Vokasi Jurnal Pendidikan dan Kejuruan 2 (1).
Rahman SM, Ali Na, Jenning I, Habibur M, Seraji R, Mannan I, Mahmud AB, Bari S, Hossain D, Das K, Abdullah, Baqui H, Arifeen SE and Winch PJ. 2010. Factors Affecting recruitment and Retention of Community Health Workers in a Newborn Care Intervention in Bangladesh. Human Resources for Health 8 (12).
Sari, A. 2015. Hubungan antara Tingkat Sosial Ekonomi dengan Sanitasi Lingkungan di Asrama Polisi. Pendidikan Geografi IKIP Veteran. Semarang. Skripsi
Umayana HT, Widya HC. 2011. Dukungan Keluarga dan Tokoh Masyarakat terhadap Keaktifan Penduduk ke Posbindu Penyakit Tidak Menular. Jurnal Kesmas 11 (1)
Wahyuni CU, Artanti KD. 2013. Pelatihan Kader Kesehatan untuk Penemuan Penderita Suspek Tuberkulosis. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
Wijaya, IMK. 2013. Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi terhadap Keaktifan Kader dalam Pengendalian Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat 8 (2).
Wijaya IMK, Murti B, Suriyasa P. 2013. Hubungan Pengetahuan Sikap dan Motivasi Kader Kesehatan dengan Aktivitasnya dalam Pengendalian Kasus Tuberkulosis di Kabupaten Buleleng. Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
World Health Organization. 2014. Global tuberculosis report 2014. Retrieved from http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/137094/1/9789241564809_eng.pdf
World Health Organization. 2015. Global tuberculosis report 2015. Retrieved from http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/191102/1/9789241565059_eng.pdf
Anisah IA, Yuli K, Badar K. 2017. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Keaktifan Kader Communty TB Care ‘Aisyiyah’ Surakarta. Jurnal Kesehatan 10 (2).
Amiruddin F, Indra FI, Muhammad AR. 2013. Implementasi Strategi AKMS dalam Penanggulangan TB Paru oleh ‘Aisyiyah Muhammadiyah di Kota Makassar. Karya Tulis Ilmiah, FKM Unhas Makassar, Makassar.
Basri C, Bergstrom K, Walton W, Surya A, Voskens J and Metha E. (2009). Sustainable Scaling Up of Good Quality Health Worker Education for Tuberculosis Control in Indonesia: a Case Study-Human Resources for Health 7 (85).
Chatarina, UW. 2007. Upaya Pencapaian Target BTA Positif pada Suspek TBC di Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi NTT. Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan 5 (1).
Depkes RI. 2007. Pedoman Penanggulangan Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. P;3
Dinas Kesehatan Provinsi Riau. 2013. Laporan Tahunan Pengendalian Tuberkulosis. Pekanbaru: Dinas Kesehatan Provinsi Riau
Dinas Kesehata Kabupaten Sukoharjo. (2015). Profil Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Sukoharjo: Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo
Hoko SS, Ninuk DK, Herdina M. 2015. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Kader Posyandu tentang Tugas Pengembangan Kader terhadap Tindakan Penemuan Kasus TB Paru di Puskesmas Lite. Fakultas Keperawatan. Univeritas Airlangga.
Kemenkes RI. 2012. Pedoman Pelaksanaan Hari TB Sedunia 2011. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kemenkes RI. 2015. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2014. Jakarta : Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Manulu H, Sukana B. 2011. Aspek Pengetahuan Sikap dan Perilaku Masyarakat Kaitannya dengan Penyakit TB Paru. Media Litbang Kesehatan, 21 (1)
Mintjelungan, M. 2011. Hubungan Status Sosial Ekonomi dan Keaktifan Belajar terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Jurusan Pendidikan Teknik Elektro Konsentrasi Pendidikan Informatika Fakultas Teknik UNIMA. Vokasi Jurnal Pendidikan dan Kejuruan 2 (1).
Rahman SM, Ali Na, Jenning I, Habibur M, Seraji R, Mannan I, Mahmud AB, Bari S, Hossain D, Das K, Abdullah, Baqui H, Arifeen SE and Winch PJ. 2010. Factors Affecting recruitment and Retention of Community Health Workers in a Newborn Care Intervention in Bangladesh. Human Resources for Health 8 (12).
Sari, A. 2015. Hubungan antara Tingkat Sosial Ekonomi dengan Sanitasi Lingkungan di Asrama Polisi. Pendidikan Geografi IKIP Veteran. Semarang. Skripsi
Umayana HT, Widya HC. 2011. Dukungan Keluarga dan Tokoh Masyarakat terhadap Keaktifan Penduduk ke Posbindu Penyakit Tidak Menular. Jurnal Kesmas 11 (1)
Wahyuni CU, Artanti KD. 2013. Pelatihan Kader Kesehatan untuk Penemuan Penderita Suspek Tuberkulosis. Departemen Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional
Wijaya, IMK. 2013. Pengetahuan, Sikap, dan Motivasi terhadap Keaktifan Kader dalam Pengendalian Tuberkulosis. Jurnal Kesehatan Masyarakat 8 (2).
Wijaya IMK, Murti B, Suriyasa P. 2013. Hubungan Pengetahuan Sikap dan Motivasi Kader Kesehatan dengan Aktivitasnya dalam Pengendalian Kasus Tuberkulosis di Kabupaten Buleleng. Jurnal Magister Kedokteran Keluarga
World Health Organization. 2014. Global tuberculosis report 2014. Retrieved from http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/137094/1/9789241564809_eng.pdf
World Health Organization. 2015. Global tuberculosis report 2015. Retrieved from http://apps.who.int/iris/bitstream/10665/191102/1/9789241565059_eng.pdf
Unduhan
Diterbitkan
2019-07-17
Cara Mengutip
Aderita, N. I. dan Zakiyah, E. (2019) “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keaktifan Kader Kesehatan dalam Penemuan Kasus Tuberkulosis di Kelurahan Sonorejo Sukoharjo”, Indonesian Journal on Medical Science, 6(2). Tersedia pada: http://ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id/index.php/ijms/article/view/183 (Diakses: 24 Januari 2025).
Terbitan
Bagian
Artikel