Perawatan Kaki Spa Kaki Atasi Masalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Pada Pasien Diabetes Millitus Tipe II

Penulis

  • Laila Rizqa Nur Fitriani Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia
  • Novi Indah Aderita Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia

DOI:

https://doi.org/10.55181/ijms.v8i1.253

Kata Kunci:

spa kaki diabetik, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, Diabetes Mellitus (DM)

Abstrak

Pada tahun 2018 terjadi peningkatan dengan penderita diabetes mellitus, mulai dari 6,9% pada tahun 2013 hingga kini telah menjadi 8,5%. Pulau Jawa khususnya Jawa Tengah diabetes mellitus pada tahun 2018 sejumlah 2,1%. Masalah yang dialami salah satunya pada sistem neuropati, antara lain: penurunan sensasi, nyeri, dan parestesia, salah satu tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut yaitu spa kaki diabetik. Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan penatalaksanaan perawatan kaki dengan masalah keperawatan ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Penelitian deskriptif ini menggunakan pendekatan studi kasus. Metode pengumpulan data dengan observasi, pengukuran, dan dokumentasi. Instrument studi kasus menggunakan format asuhan keperawatan medical bedah, nursing kit, lembar pengukuran. Hasil penelitian: Pengkajian didapatkan data subjek mengatakan kaki terasa kesemutan, kering, kebas/mati rasa, tebal. Data objektif yang didapatkan yaitu: kaki tampak kering, tidak terdapat luka, tidak terdapat edema, TTV: TD: 120/80 mmHg-130/90 mmHg, RR: 20-21x/menit, N: 80-98x/menit, S: 36,30C-36,60C, GDS: 173 mg/dL-190 mg/dL, ABI:1.3-1.4. Masalah keperawatan yaitu ketidakefektifan perfusi jaringan perifer. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan yaitu spa kaki diabetik selama 5 kali kunjungan. Tindakan keperawatan meliputi melakukan pengkajian terhadap keadaan kaki, observasi, melakukan spa kaki diabetik. Hasil setelah dilakukan spa kaki diabetik sebanyak 5 kali kunjungan selama 2 minggu didapatkan hasil masalah ketidakefektifan perfusi jaringan perifer teratasi. Simpulan: tindakan spa kaki diabetic dapat meningkatkan sirkulasi darah pada pasien diabetes mellitus.

Referensi

Ackley, B, J. Ladwig, G, B. 2017. Nursing Diagnosis Handbook, an Evidence-Based Guide to Planning Care. 11th Ed. St. Louis: Elsevier

Affiani R dan Astuti P. 2017. Efektivitas Spa Kaki Diabetik terhadap Sirkulasi Darah Perifer pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokromo Surabaya. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(1), 120-129

Ainni, N. 2017. Hubungan Kadar Gula Darah dengan Pengendalian Emosi pada Pasien Diabetes Mellitus Rawat Inap. Skripsi S.Kep, Fakultas Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

Albikawi, Z.F and Abuadas, M. 2015. Diabetes Self Care Management Behaviours Among Jordanian Type Two Diabetes Patient. American International Journal of Conteporary Research, 5 (3)

Aridiana. 2016. Sistem Endokrin dengan Pendekatan NANDA NIC-NOC. Jakarta: Salemba Medika

Black, J. M & Hawks, Jane Hokanson. 2014. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8, Jilid 3. Elsevier, Singapura: PT Salemba Medika

Budiono, Pertami, Sumirah budi. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Imprint Bumi Aksara

Bulechek, Butcher. 2013. Nursing Interventions Classification (NIC) edisi Keenam. Jakarta: EGC

Burns DK, Kumar V. 2010. Sistem Saraf. In: Robbins dkk, editor. Buku Ajar Patologi, VIII. Jakarta: EGC.

Dermawan, D. 2012. Proses Keperawatan Konsep & Kerangka Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publishing

Deswani. 2010. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Jakarta: Salemba Medika

Gusti. 2014. Hubungan Faktor Risiko Usia, Jenis Kelamin, Kegemukan dan Hipertensi dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di Wilayah Kerja Puskesmas Mataram.Jurnal Ilmiah

Helmawati, Triana. 2014. Hidup Sehat Tanpa Diabetes. Jakarta: NOTEBOOK

Herdman, Kamitsuru. 2018. NANDA-1 Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020. Jakarta: EGC

International Diabetes Federation (IDF). 2017. Diabetes Atlas Eighth Edition.

Irawan, D. 2010. Prevalensi dan Faktor Risiko Kejadian Diabetes Mellitus Tipe 2 di Daerah Urban Indonesia (Analisa Data Sekunder Riskesdas 2007). Thesis Universitas Indonesia

Moorhead, Johnson. 2013. Nursing Outcomes Classification (NOC) edisi kelima. Jakarta: EGC

Noor. 2013. Pengetahuan dan Praktik Perawatan Kaki pada Klien Diabetes Mellitus Tipe 2 di Kalimantan Selatan. Skripsi, Jakarta: Universitas Indonesia

Notoadmodjo, S. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta

PERKENI. 2011. Konsensus Pengendalian dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia 2011. Jakarta: Perkumpulan Endokrin Indonesia

Purwanto, B. 2014. Spa Kaki Diabetesi (Layanan Estetika pada Kaki Penderita Kencing Manis). Yogyakarta: Gava Medika

Riset Kesehatan Dasar (RisKesDas). 2018. Badan Penelitian dan Pengambangan Kesehatan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.Jakarta

Smeltzer, S.C & Bare, B.G. 2013. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth edisi 8. Jakarta: EGC

Suandika. 2015. Pengaruh Rendam Kaki Air Hangat Terhadap Peningkatan Sirkulasi Darah Perifer Dilihat dari Nilai Ankle Brachial Index (ABI) pada Pasien Diabetes Mellitus di Desa Purwojati Kecamatan Purwojati

Sukarja, M, Sukawana, I W, Rasdini. 2017. Spa Kaki Diabetik Efektif Memperbaiki Sensasi Kaki pada Diabetesi:Journal Keperawatan Poltekkes Denpasar Bali

Suyanto. 2017. Pengaruh Terapi Spa dan Senam Kaki Diabetik pada Pasien Neuropati Perifer Diabetik. Nurscope Jurnal Keperawatan dan Pemikiran Ilmiah 3(4), 29-37

Tambunan, M. 2011. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia

Yuwono. 2015. Pengaruh Terapi Pijat Refleksi Kaki terhadap Ankle Brachial Index (ABI) pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2. Motorik, 10(20)

World Health Organization (WHO). 2018. Global Report on Diabetes, Genewa: WHO.

Diterbitkan

2021-01-15

Cara Mengutip

Fitriani, L. R. N. dan Aderita, N. I. (2021) “Perawatan Kaki Spa Kaki Atasi Masalah Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer Pada Pasien Diabetes Millitus Tipe II”, Indonesian Journal on Medical Science, 8(1). doi: 10.55181/ijms.v8i1.253.

Terbitan

Bagian

Artikel