Penatalaksanaan Terapi Bermain Meronce Manik-Manik Untuk Meningkatkan Konsentrasi Pada Anak Dengan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktifitas
DOI:
https://doi.org/10.55181/ijms.v9i1.342Kata Kunci:
GPPH, terapi bermain, meronce manik-manik, konsentrasiAbstrak
Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivas (GPPH) adalah suatu gangguan dimana seorang anak menunjukkan perilaku hiperaktif, impulsif, dan/atau tidak punya perhatian yang sejalan dengan usianya. Angka kejadian GPPH lebih tinggi terjadi pada anak usia sekolah dasar dibandingkan pada anak usia remaja dan dewasa. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsentrasi anak dengan GPPH di SLB ABCD Polokarto. Pravalensi GPPH pada anak usia sekolah di Amerika Serikat Sebesar 8-10%. Jenis penelitian ini adalah studi kasus deskriptif dengan menggunakan pendekatan case study research pada anak GPPH. Subjek penelitian ini adalah anak dengan GPPH sejumlah 2 orang yang diambil dengan teknik non probalility sampling dengan pendekatan purposive sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari ke-2 pasien berumur 10 tahun, bermain sampai tidak terkontrol, sering gagal memberi perhatian, tidak mendengarkan perkataan guru, sering menghindar pada suatu kegiatan, asik dengan kegiatannya sendiri, sering melawan perintah guru, tidak menyelesaikan tugas. Sehingga dapat ditegakkan risiko keterlambatan perkembangan berhubungan dengan gangguan perilaku (defisit perhatian). Peneliti melakukan tindakan terapi bermain meronce manik-manik untuk meningkatkan konsentrasi selama 10 x 45-60 menit, didapatkan hasil evaluasi 1 dari 2 subjek mengalami peningkatan konsentrasi dari 2 menit menjadi 6 menit selama meronce manik-manik. Tindakan tersebut efektif dalam upaya peningkatan konsentrasi pada anak GPPH.Referensi
Christensen & Kenney. 2009. Proses Keperawatan "Aplikasi Model Konseptual". Edisi keempat. Jakarta: ECG
Dermawan D. 2015. Proses Keperawatan Konsep Dan Kerangka Kerja. Yogyakarta: Gosyen Publising
Elvira S.D. 2013. Buku Ajar Psikiatri. Edisi pertama. Jakarta: FKUI
Erinta, D dan Meita S.B. Efektivitas Penerapan Terapi Permainan Sosialisasi untuk Menurunkan Perilaku Impulsif pada anak dengan Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD). Jurnal Psikologi: Teori & Terapan, Vol. 3, No.01, Agustus 2012
Hatiningsih, N. 2013. Play Therapy Untuk Meningkatkan Konsentrasi Pada Anak Attention Deficit Hyperactive Disorder (ADHD).Jurnal ilmiah psikologi terapan 324, Vol. 01, No.02, Agustus 2013
Iswinarti & Astrie C. 2017. Meningkatkan konsentrasi anak Attention Deficit Hyperactivity Disorder melalui permainan tradisional engklek. Prosiding temu ilmiah x ikatan psikologi perkembangan indonesia. 22-24 Agustus 2017
Nanda. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis. Yogyakarta: Medication Publishing Yogyakarta.
Novriana, D.E. & Amel Y, Machdawaty M. 2014. Prevalensi Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas pada Siswa dan Siswi Sekolah Dasar Negeri Kecamatan Padang Timur Kota Padang Tahun 2013.Jurnal Kesehatan Andalas. 2014; 3(2)
Syafrol, D. 2013. Peningkatan Konsentrasi Belajar Anak Autis Dalam Berhitung Melalui Keterampilan Meronce Peningkatan Konsentrasi Belajar Anak Autis Dalam Berhitung Melalui Keterampilan Meronce. Jurnal FKIP Universitas Tanjungpura, vol. 03, No.2, Desember 201
Yuwono, I. 2014. Menggunakan sinar lampu, manik-manik dan suara musik di studio servis konsentrasi untuk meningkatkan konsentrasi anak hiperaktif. Jurnal Psikologi: Teori & Terapan, Vol.01, No.01, Agustus 2014
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2022 Agung Mugi Destiana, Surati Ningsih
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.