Hubungan Antara Status Gizi Dengan Kejadian Anemia Pada Remaja Putri
DOI:
https://doi.org/10.55181/ijms.v8i1.255Kata Kunci:
status gizi, anemia, remaja putriAbstrak
Remaja putri mempunyai resiko lebih tinggi mengalami anemia karena mereka mengkonsumsi makanan yang zat besinya sedikit, serta remaja putri mengalami menstruasi setiap bulan. Jika kebiasaan makannya sering keliru akan menimbulkan masalah yaitu status gizi yang kurus dan mengalami anemia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia pada remaja putri ]. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan pendekatan cross sectional terhadap 79 responden. Pengambilan responden dilakukan dengan metode purposive sampling dan pengumpulan data menggunakan timbangan, microtoise dan hemometer digital. Hasil penelitian dari 79 responden menunjukkan sebagian besar memiliki status gizi abnormal yaitu kurus 31(39,2%) dan gemuk 11(14,0%). Dan hampir setengah dari jumlah responden mengalami anemia (43,0%). Hasil analisa data dengan uji chi square (x2)menunjukkan ada hubungan antara status gizi dengan kejadian anemia dengan pvalue = 0,000 (<0,05), rhitung (34,700) > rtabel (5,991). Remaja putri yang mempunyai status gizi kurus cenderung mengalami anemia dan remaja putri dengan status gizi normal dan gemuk cenderung tidak mengalami anemia.Referensi
Arisman. 2009. Gizi dalam daur kehidupan buku ajar ilmu gizi, Ed. 2. Jakarta: EGC.
Briawan, D. 2014. Anemia masalah gizi pada remaja wanita. Jakarta: EGC.
Departemen Kesehatan Jakarta I. 2010. Kesehatan remaja problem dan solusinya. Jakarta: Salemba Medika
Dinkes Prov. Jateng. 2014. Profil Kesehatan Jawa Tengah 2014. [Diakses tanggal 15 Februari 2018]. Didapat dari http//www.dinkesjatengprov.go.id/dokumen/2015
Fillah, Fithrah, D. 2014. Permasalahan gizi pada remaja putri. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Hapzah dan Yulita, R. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Status Gizi Terhadap Kejadian Anemia Remaja Putri Pada Remaja putri Kelas III di SMAN 1 Tinambung Kabupaten Polewali Mandar. Jurnal Kesehatan. Sulawesi: Stikes Bina Bangsa Majene Sulawesi Barat.
Inayati, P.C. 2009. Hubungan antara status gizi dan menstruasi dengan kejadian anemia pada santri pondok pesantren al-hidayah kecamatan karang rayung kabupaten Grobogan. Karya Tulis Ilmiah. [diakses tanggal 28 Maret 2018]. Didapat dari : http://lib.unnes.ac.id/1384/.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014. Pedoman gizi seimbang. Jakarta: Kemenkes RI.
______. 2013. Profil kesehatan Indonesia 2012. Jakarta: Kemenkes RI.
______. 2014. Riset kesehatan dasar. Jakarta: Kemenkes RI.
Kirana, P. D. 2011. Hubungan Asupan Zat Besi dan Pola Menstruasi dengan Kejadian Anemia pada Remaja Putri di SMA N 2 Semarang. Skripsi. Semarang : UNDIP
Malikhah, A. 2013. Hubungan Status Gizi Dengan Usia Menarche Pada Remaja Putri Di Smp Negeri 01 Pringapus Kabupaten Semarang. Karya Tulis Ilmiah. Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo.
Marmi. 2014. Gizi dalam kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Menteri Kesehatan RI, 2014. Permenkes Nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang. Jakarta : Menkes RI.
Proverawati, Siti A. 2009. Buku ajar gizi untuk kebidanan. Yogyakarta: Nuha Medika.
Rudi, H. 2011. Hubungan Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Panembahan Senopati Bantul. Karya Tulis Ilmiah : UMY
Rusdianasari, F. 2013. Hubungan Anemia dengan Prestasi Belajar Siswa Sekolah Dasar Kelas 1 SDN 01 Tugu Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar. Karya Tulis Ilmiah. Sukoharjo: Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia Sukoharjo.
Waryana. 2010. Gizi reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Widyastuti Y, Rahmawati A, Purnamaningrum Y.E. 2009. Kesehatan reproduksi. Yogyakarta: Fitramaya.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2021 IJMS - Indonesian Journal on Medical Science
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.