Rasionalitas Penggunaan Obat Antihipertensi Pasien Jantung Koroner Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Nirmala Suri
DOI:
https://doi.org/10.55181/ijms.v10i2.405Kata Kunci:
Rasionalitas, Antihipertensi, Rawat JalanAbstrak
Obat antihipertensi pada pasien jantung koroner perlu penanganan yang tepat dan perlu perhatian agar tidak menjadi masalah medis utama karena prevalensi yang tinggi. Faktor risiko terjadinya penyakit jantung coroner adalah riwayat penyakit hipertensi. Evaluasi rasionalitas dalam menggunakan obat antihipertensi bertujuan untuk memberikan jaminan kepada pasien jantung coroner dalam menggunakan obat yang tepat. Kriteria rasionalitas dalam menggunakan obat meliputi tepat pasien, tepat indikasi, tepat obat, dan tepat dosis. Penelitian mengevaluasi rasionalitas dalam menggunakan obat antihipertensi pada pasien penderita jantung koroner di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Nirmala Suri. Penelitian ini berupa penelitian non-eksperimental dengan rancangan deskriptif analitik dan desain studi retrospektif terhadap pasien jantung koroner di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Nirmala Suri pada bulan Desember 2020-Februari 2021. Pengambilan sampel dilakasanakan dengan teknik simple random sampling dan didapatkan sejumlah 85 sampel. Instrumen penelitian berupa checklist. Hasil evaluasi rasionalitas dalam menggunakan obat antihipertensi kepada pasien penyakit jantung coroner di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Nirmala Suri pada bulan Desember 2020 - Februari 2021 berdasarkan guideline JNC VIII dan pedoman standart Departemen Kesehatan RI sudah rasional. Hasil penelitian didapatkan yaitu tepat pasien mencapai 100%, tepat indikasi mencapai 100%, tepat obat mencapai 100%, dan tepat dosis mencapai 90,59%.Referensi
Aggie Casey & Herbert Benson (2006) “Menurunkan Tekanan Darah” Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.
Chobanian, A. V. 2003. Classification of Blood Pressure dalam The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. National Heart, Lung, and Blood Institute. pp : 3-19.
Dahlan, M. S. 2008. Statistik untuk Pendidik. Jakarta: Salemba Medika.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2006. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Hipertensi. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik, Jakarta
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2013. Situasi Kesehatan Jantung 2013, pp 1-8.
Fadhilah, H., Ayungingtyas, S., Andriarti R. 2018. Kerasionalan Penggunaan Obat Jantung Koroner Pada Pasien Jantung Koroner Dewasa Rawat Jalan Di Rsu Kota Tangerang Selatan Periode Agustus – Oktober 2018. Vol.2 No.2 (2018). http://openjournal.masda.ac.id/index.php/edumasda/article/view/17 Diakses 24 Desember 2020
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention,Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure (JNC-VII). NIH publication 03-5233. Bethesda, 2003.
Kemenkes, RI. 2011. Modul Penggunaan Obat Rasional. Jakarta: Ditjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
Lee, J.A. Linda, R. dan Frans, E.W. 2015. Profil Lipid pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di RSUP Prof. DR. R. Kandou tahun 2012. Jurnal e-Clinic (eCl). vol.3, no.1, pp. 485-9.
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Setiadi. (2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sundari. Semakin Tua, Semakin Rentan Terkena Hipertensi. http://www.artikelid.com/2012/06/semakin tua semakin rentan terkena hipertensi.html. (Diakses 25 November 2020)
World Healh Organitation.2015.Cardiovascular. http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs317/en/ Diakses 25 November 2020
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2023 Anom Parmadi, Sri Rejeki, Adilla Fitria Wulandari
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.