Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Mahoni (Swietenia macrophylla) Terhadap Luka Sayat Pada Kelinci (Oryctolagus cunicullus)

Penulis

  • Joko Sarwiji Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia
  • Siwi Hastuti Politeknik Kesehatan Bhakti Mulia

DOI:

https://doi.org/10.55181/ijms.v8i1.261

Kata Kunci:

Luka Sayat, Ekstrak Etanol, Daun Mahoni, Swietenia macrophylla

Abstrak

Luka sayat adalah cedera yang disebabkan oleh kontak langsung tubuh dengan benda-benda tajam. Luka sayat tidak hanya mengakibatkan kerusakan kulit, tetapi juga dapat mempengaruhi sistem tubuh. Oleh karena itu, luka sayat memerlukan perhatian khusus. Daun mahoni ( Swietenia marcophylla ) merupakan salah satu tanaman obat yang diketahui mengandung senyawa-senyawa yang berperan dalam penyembuhan luka seperti flavonoid, saponin, tanin dan alkaloid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ekstrak etanol daun mahoni berpengaruh terhadap terhadap penyembuhan luka sayat pada kelinci. Ekstrak daun mahoni dibuat dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96%. Uji penyembuhan luka pada kelinci yang dibagi dalam 5 kelompok perlakuan yaitu kelompok kontrol positif, kontrol negatif (minyak kelapa), dan tiga kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol daun mahoni dengan konsentrasi 5%, 10% dan 20%. Pembuatan luka sayat menggunakan pisau bedah yang disayat pada punggung kelinci masing-masing kelinci lima sayatan. Kelinci diamati tiap hari selama satu minggu dengan analisis statistik uji One Way ANOVA. Ekstrak etanol daun mahoni konsentrasi 5% 10% dan 20% memiliki pengaruh penyembuhan luka berturut-turut pada konsentrasi 5% sebesar (11, 22±0,84)%, 10% (15,94±0,70) %, dan 20% (21,46±1,49)%, sedangkan kontrol positif sebesar (22,76±1,30)%. Daya penyembuhan luka sayat pada kelinci secara statistik ada perbedaan yang bermakna. Ekstrak etanol daun mahoni dapat digunakan sebagai penyembuhan luka sayat pada kelinci.

Referensi

Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Dirjen POM. 2000. Investaris Tanaman Obat Indonesia (1) Jilid I. Jakarta: Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial RI.

Lestari, P. 2013. Pemanfaatan Biji Mahoni untuk Pembuatan Salep Antijamur Kulit. Jurnal Kusuma Husada Surakarta. 4 (2): 104-109.

Maryam, F. 2020. Isolasi Dan Karakterisasi Senyawa Steroid Dari Ekstrak Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq.). Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 7 (2): 6-11

Mutschler, 1986. Dinamika Obat. Diterjemahkan oleh Widianto, M.B dan Ranti, E.S., edisi V, Penerbit ITB, Bandung

Putri, H. 2018. Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Daun Jarak Pagar (Jatropa curcas L,.) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Pada Mencit. KTI. Poltekkes Bhakti Mulia. Sukoharjo

Samsi, A, S. 2000. Analisis keragaman genetic pada tanaman mahoni daun besar (Swietenia marcophylla) di kebun benih parung panjang. Skripsi. Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Sari. 2016. Isolasi Flavonoid dari biji mahoni (Swietenia macrophylla) dan uji Aktivitasnya sebagai anti bakteri. Skripsi. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas Negeri Semarang.

Setiawati, T.,Saragih, I., M., dan Mutaqin,A. 2016. Analisis kadar klorofil dan luas daun lampei (Ardisia umilis Thunberg) pada tingkat perkembangan yang berada di cagar alam. Prosiding Seminar Nasional MIPA. Departemen Biologi Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran, Bandung, hal 122-126.

Steven et al, 1999. Ilmu keperawatan jilid II. EGC. Jakarta.

Yasjudani. 2017. Uji Aktivitas Antimikroba Fraksi Ekstrak Daun Mahoni (Swietenia mahagoni L.) Terhadap Beberapa Mikroba Patogen. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makasar

Diterbitkan

2021-01-15

Cara Mengutip

Sarwiji, J. dan Hastuti, S. (2021) “Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun Mahoni (Swietenia macrophylla) Terhadap Luka Sayat Pada Kelinci (Oryctolagus cunicullus)”, Indonesian Journal on Medical Science, 8(1). doi: 10.55181/ijms.v8i1.261.

Terbitan

Bagian

Artikel