Proporsi Metode Pendekatan Sindrom dan Pewarnaan Gram dalam Diagnosis Infeksi Neisseria gonorrhoeae pada Wanita Penjaja Seks (WPS)
Abstrak
Abstract : Infections of gonorrhea still pose a threat because it most often occurs worldwide. The infection is caused by Neisseria gonorrhoeae, which is a Gram-negative cocci and Gram stain will appear red when observed under a microscope. Diagnosis of gonorrhea infection can be performed based on anamnesis, clinical examination and laboratory tests. This research aims to looking at the proportion of gonorrhea diagnosis of clinical signs and symptoms were there as well as the results of direct microscopic examination of a Gram stain. Clinical signs and symptoms obtained from the anamnesis and clinical examination. Simple laboratory examination performed by Gram staining to see Gram-negative intracellular diplococci polymorphonuclear leukocytes (PMN). Clinical examination of the 880 Female Sex Workers (FSWs) obtained the highest clinical signs and symptoms are reddish cervix (53.5%), mucopurulent vaginal fluid (48.9%), vaginal discharge and unpleasant body odor (40.6%). FSWs with the results of positive Gram stain intracellular diplococci, only 57% were positive biakannya examination results. In FSWs with positive Gram stain results, most do not show any symptoms of gonorrhea infection. FSWs with Gram stain positive, 57% positive bacterial culture results.Key words : sexually transmitted diseases, Neisseria gonorrhoeae, clinical symptoms, Gram staining Abstrak : Infeksi gonore masih menjadi ancaman karena paling sering terjadi di seluruh dunia. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae yang merupakan kokus Gram negatif dan dengan pewarnaan Gram akan tampak warna merah bila diamati di bawah mikroskop. Penegakkan diagnosis infeksi gonore dapat dilakukan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan klinis dan pemeriksaan laboratorium. Penelitian bertujuan untuk melihat proporsi diagnosis gonore dari gejala dan tanda klinis yang ada serta hasil pemeriksaan mikroskopis langsung pewarnaan Gram. Gejala dan tanda klinis didapatkan dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan laboratorium sederhana dilakukan dengan pewarnaan Gram untuk melihat diplokokus Gram negatif intraseluler leukosit polimorfonuklear (PMN). Pemeriksaan klinis terhadap 880 Wanita Penjaja Seks (WPS) didapatkan gejala dan tanda klinis terbanyak adalah yaitu serviks berwarna kemerahan (53,5%), adanya cairan mukopurulen pada vagina (48,9%), keputihan dan bau badan tidak sedap (40,6%). Dari WPS dengan hasil pewarnaan Gram positif diplokokus intraseluler, hanya 57% yang hasil pemeriksaan biakannya positif. Pada WPS dengan hasil pewarnaan Gram positif, sebagian besar tidak menunjukkan adanya gejala infeksi gonore. Dari WPS dengan pewarnaan Gram positif, sebanyak 57% hasil biakan bakterinya positif.Key words : IMS, Neisseria gonorrhoeae, gejala klinis, pewarnaan GramReferensi
Beveridge T. Use of The Gram Stain in Microbiology. Biotechnic and Histochemistry. 2001; 76: 111-8.
Chapin K. Principles of Stain and Media. Dalam: Muray P, Baron E, Jorgesen J, Landry M, Pfaller M, penyunting. Manual of Clinical Microbiology. Edisi Ke-9. Washington DC: ASM Press. 2007; 182-90.
Da Ros, Scmitt C. Global Epidemilogy of Sexually Transmitted Diseases. Asian J Androl. 2008; 10: 110-4.
Daili S. Gonore. Dalam S, Makes WI, Zubier F, Penyunting. Infeksi Menular Seksual. Edisi Ke-4. Balai Penerbit FKUI Jakarta. 2009: 65-76.
Daili SF. Gonore. Dalam: Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, penyunting. Penyakit Menular Seksual. Edisi kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2001; 44–51.
Fitri AJ, Dwi M. Penderita Gonore di Divisi Penyakit Menular Seksual Unit Rawat Jalan Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSU Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2002–2006. 2008. Available at http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/BIKKK_vol%2020%20no%203_des%202008_Acc_4.pdf.
Garcia A, Madkan V, Tyring S. Gonorrhea and Other Venereal Diseases. Dalam : Wolff K, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller A, Leffel D, penyunting. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi ke-7. New York: McGraw-Hill. 2008; 1993-2000.
Greer L, Wendel G. Rapid Diagnostic Methods in Sexually Transmitted Infections. Infect Dis Clin N Am. 2008; 22: 601-17.
Holmes K, Stamn WE, Sobel J. Lower Genital Tract Infection Syndromes in Women. Dalam; Holmes K, Mardh P, Sparkling P, Lemon S, Stamn W, Piot P, penyunting. Sexually Transmited Disease. Edisi Ke-4. New York: McGraw-Hill. 2008; 987-1016.
Hook EW, Hansfield HH. Gonococcal Infection in The Adult. Dalam: Holmes KK, editors. Sexually Transmitted Disease. Edisi Ketiga. New York: McGraw-Hill. 1999; 451–66.
Ison C, Lewis D. Gonorrhea. Dalam: Morse S, Ballard R, Moreland A, penyunting. Atlas of Sexually Transmitted Diseases and AIDS. Edisi ke-4. London: Elsevier. 2010; 23-35.
Manavi K, Young H, Clutterbuck D. Sensitivity of Microscopy for The Rapid Diagnosis of Gonorrhoea in Men an Women and The Role of Gonorrhoea Serovars. Int J STD AIDS. 2003; 13: 390-4.
Naeem S, Khattak M. Audit of Diagnosis of Gonococcal infection in A Genito Unirary Medicine (GUM) Clinic. J Postgrad Med Inst. 2003; 17: 3-6.
Pirade A. Bahaya Laten Infeksi Gonore dan Klamidia di Asia Selatan dan Asia Tenggara, di Indonesia dan Kota Manado. Intisari Sains Medis. 2012;1(1):19–23.
Putri KS, HM Muslim, Safarianti U. Kejadian Infeksi Gonore pada Pekerja Seks Komersial di Eks Lokalisasi Pembatuan Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru. Jurnal Buski. 2012; 4(1): 29-35.
Savicheva A, Sokolovsky E, Frigo N, Priputnevich T, Brilene T, Deak J. Guidelines for Laboratory Diagnosis of Neisseria Gonorrrhoeae in East-European Countries. ACTA Media Lituanica. 2007; 14: 65-74.
Su W, Tsou T, Chen C, Ho T, Lee W, Yu Ye. Are We Satisfied with The Tools for Diagnosis of Gonococcal Infection in Females? J Chin Med Assoc. 2011; 74:430-4.
Suriadiredja A. Prevalensi Gonokokus Resisten Penisilin yang Dihubungkan dengan Serogrup dan Konsentrasi Hambat Minimal pada Sebuah Lokasi Prostitusi di Jakarta (Tesis). Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1993.
Taylor SN, Dicarlo R, Martin D. comparison of Methylen Blue/ Gentian Violet Stain to Gram’s Stain for The Rapid Diagnosis of Gonococcal Urethritis in Men. Sex Transm Dis. 2011; 38: 995-6.
Vickerman P, Peeling R, Watts C, Mabey D. Detection of Gonococcal Infection. Mol Diagn. 2005; 9: 175-9.
Walker C, Sweet R. Gonorrhe Infection in Women: Prevalence, Effects, Screening, and Management. Int J Womens Health. 2011; 3: 197-2006.
Walker C, Sweet R. Gonorrhea Infection in Women: Prevalence, Effects, Screening, and Management. Int J Womens Health. 2011; 3: 197-206.
Chapin K. Principles of Stain and Media. Dalam: Muray P, Baron E, Jorgesen J, Landry M, Pfaller M, penyunting. Manual of Clinical Microbiology. Edisi Ke-9. Washington DC: ASM Press. 2007; 182-90.
Da Ros, Scmitt C. Global Epidemilogy of Sexually Transmitted Diseases. Asian J Androl. 2008; 10: 110-4.
Daili S. Gonore. Dalam S, Makes WI, Zubier F, Penyunting. Infeksi Menular Seksual. Edisi Ke-4. Balai Penerbit FKUI Jakarta. 2009: 65-76.
Daili SF. Gonore. Dalam: Daili SF, Makes WIB, Zubier F, Judanarso J, penyunting. Penyakit Menular Seksual. Edisi kedua. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2001; 44–51.
Fitri AJ, Dwi M. Penderita Gonore di Divisi Penyakit Menular Seksual Unit Rawat Jalan Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin RSU Dr. Soetomo Surabaya Tahun 2002–2006. 2008. Available at http://www.journal.unair.ac.id/filerPDF/BIKKK_vol%2020%20no%203_des%202008_Acc_4.pdf.
Garcia A, Madkan V, Tyring S. Gonorrhea and Other Venereal Diseases. Dalam : Wolff K, Goldsmith L, Katz S, Gilchrest B, Paller A, Leffel D, penyunting. Fitzpatrick’s Dermatology in General Medicine. Edisi ke-7. New York: McGraw-Hill. 2008; 1993-2000.
Greer L, Wendel G. Rapid Diagnostic Methods in Sexually Transmitted Infections. Infect Dis Clin N Am. 2008; 22: 601-17.
Holmes K, Stamn WE, Sobel J. Lower Genital Tract Infection Syndromes in Women. Dalam; Holmes K, Mardh P, Sparkling P, Lemon S, Stamn W, Piot P, penyunting. Sexually Transmited Disease. Edisi Ke-4. New York: McGraw-Hill. 2008; 987-1016.
Hook EW, Hansfield HH. Gonococcal Infection in The Adult. Dalam: Holmes KK, editors. Sexually Transmitted Disease. Edisi Ketiga. New York: McGraw-Hill. 1999; 451–66.
Ison C, Lewis D. Gonorrhea. Dalam: Morse S, Ballard R, Moreland A, penyunting. Atlas of Sexually Transmitted Diseases and AIDS. Edisi ke-4. London: Elsevier. 2010; 23-35.
Manavi K, Young H, Clutterbuck D. Sensitivity of Microscopy for The Rapid Diagnosis of Gonorrhoea in Men an Women and The Role of Gonorrhoea Serovars. Int J STD AIDS. 2003; 13: 390-4.
Naeem S, Khattak M. Audit of Diagnosis of Gonococcal infection in A Genito Unirary Medicine (GUM) Clinic. J Postgrad Med Inst. 2003; 17: 3-6.
Pirade A. Bahaya Laten Infeksi Gonore dan Klamidia di Asia Selatan dan Asia Tenggara, di Indonesia dan Kota Manado. Intisari Sains Medis. 2012;1(1):19–23.
Putri KS, HM Muslim, Safarianti U. Kejadian Infeksi Gonore pada Pekerja Seks Komersial di Eks Lokalisasi Pembatuan Kecamatan Landasan Ulin Banjarbaru. Jurnal Buski. 2012; 4(1): 29-35.
Savicheva A, Sokolovsky E, Frigo N, Priputnevich T, Brilene T, Deak J. Guidelines for Laboratory Diagnosis of Neisseria Gonorrrhoeae in East-European Countries. ACTA Media Lituanica. 2007; 14: 65-74.
Su W, Tsou T, Chen C, Ho T, Lee W, Yu Ye. Are We Satisfied with The Tools for Diagnosis of Gonococcal Infection in Females? J Chin Med Assoc. 2011; 74:430-4.
Suriadiredja A. Prevalensi Gonokokus Resisten Penisilin yang Dihubungkan dengan Serogrup dan Konsentrasi Hambat Minimal pada Sebuah Lokasi Prostitusi di Jakarta (Tesis). Jakarta: Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1993.
Taylor SN, Dicarlo R, Martin D. comparison of Methylen Blue/ Gentian Violet Stain to Gram’s Stain for The Rapid Diagnosis of Gonococcal Urethritis in Men. Sex Transm Dis. 2011; 38: 995-6.
Vickerman P, Peeling R, Watts C, Mabey D. Detection of Gonococcal Infection. Mol Diagn. 2005; 9: 175-9.
Walker C, Sweet R. Gonorrhe Infection in Women: Prevalence, Effects, Screening, and Management. Int J Womens Health. 2011; 3: 197-2006.
Walker C, Sweet R. Gonorrhea Infection in Women: Prevalence, Effects, Screening, and Management. Int J Womens Health. 2011; 3: 197-206.
Unduhan
Diterbitkan
2019-01-15
Cara Mengutip
Khariri, K. dan Puspandari - Pusat Penelitian dan Pengembangan Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Bada, N. (2019) “Proporsi Metode Pendekatan Sindrom dan Pewarnaan Gram dalam Diagnosis Infeksi Neisseria gonorrhoeae pada Wanita Penjaja Seks (WPS)”, Indonesian Journal on Medical Science, 6(1). Tersedia pada: http://ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id/index.php/ijms/article/view/163 (Diakses: 24 Februari 2025).
Terbitan
Bagian
Artikel
