Tingkat Kepuasan Pasien BPJS Rujuk Balik pada Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kimia Farma Slamet Riyadi Sukoharjo
DOI:
https://doi.org/10.70050/ijms.v11i2.490Kata Kunci:
Tingkat Kepuasan, BPJS Rujuk Balik, ApotekAbstrak
Pharmaceutical care dan kepuasan pasien merupakan orientasi pelayanan kefarmasian yang harus dilakukan oleh apotek. Untuk menjamin mutu pelayanan kefarmasian di Apotek, maka perlu dilakukan evaluasi mutu pelayananan kefarmasian secara terus menerus. Apotek Kimia Farma Slamet Riyadi Sukoharjo merupakan apotek Program Rujuk Balik bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dari tahun 2019 sampai sekarang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien BPJS Rujuk Balik pada pelayanan kefarmasian di apotek Kimia Farma Slamet Riyadi Sukoharjo sebagai bahan evaluasi diri guna peningkatan mutu pelayanan kepada pasien. Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif yang dilakukan melalui survey observasional tingkat kepuasan model Servqual. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling dengan kriteria inklusi. Analisa hasil dilakukan dengan perhitungan skor tingkat kepuasan pasien diperoleh dari hasil jawaban pasien menggunakan skala likert. Hasil penelitian tingkat kepuasan pasien BPJS Rujuk Balik yang ada di Apotek Kimia Farma Slamet Riyadi Sukoharjo pada dimensi berwujud dengan skor 90% (sangat puas), dimensi kehandalan 86 % (sangat puas), dimensi daya tanggap 86 % (sangat puas), dimensi jaminan 82 % (sangat puas) dan dimensi empati 87 % (sangat puas). Berdasarkan kelima dimensi kepuasan, dapat disimpulkan bahwa pelayanan kefarmasian BPJS Rujuk Balik di Apotek Kimia Farma Slamet Riyadi Sukoharjo pasien merasa sangat puas dengan persentase sebesar 86%.Referensi
Dina, F. ( 2021). Tingkat Kepuasan Pasien PRB (Program Rujuk Balik) Terhadap Pelayanan Resep Di Apotek Kimia Farma 72 Bengkulu
Janna, N. M., & Herianto. (2021). Artikel Statistik yang Benar. Jurnal Darul Dakwah Wal-Irsyad (DDI), 18210047, 1–12.
Kriyantono, R. (2020). Teknik praktis riset nomunikasi kuantitatif dan kualitatif
Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016).Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2016 tentang Pedoman Pelaksanaan Program Jaminan Kesehatan Naisonal
Nisa’, Z., Sugihantoro, H., Syahrir, A., & Wijaya,D. (2021). Tingkat KepuasanKonsumen terhadap Pelayanan Kefarmasian di Apotek Ganesha Farma Kabupaten Lamongan. Journal of Islamic Pharmacy, 6(1), 52–65.
Novianti et al. (2018). 90 – 108MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, Volume VIII,No. 1, Feb 2018. MIX: Jurnal Ilmiah Manajemen, VIII(1), 90–108.
Pratiwi D, Wahyono D, Sampurno. 2013. Analisis kepuasan pasien farmasi rawat jalan menggunakan metode servqual : studi di rumah sakit swasta X Jakarta. Jurnal Manajemen dan Pelayanan Farmasi 3 (1) : 24–29.
Priansa, D. J. (2017). Perilaku Konsumen dalam Bisnis Kontemporer. Alfabeta
Samad A. 2014. Examining the impact of perceived service quality dimensionon repurchase intentions and word of mouth : a case from software industry of Pakistan. IOSR Journal of Business and Management 16 (1) : 37–41.
Sangadji dan Sopiah. (2013). Perilaku
Konsumen: Pendekatan Praktis Disertai: Himpunan Jurnal Penelitian. Penerbit Andi.
Setyo, P. E. (2017). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga Terhadap Kepuasan Konsumen Best Autoworks. Jurnal Manajemen Dan Start-Up Bisnis, 1(6).
Setyosari, Punaji. (2016). Metode Penelitiandan Pengembangan. Jakarta: Prenadamedia Group
Sugiyono, (2013) . Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:ALFABETA
Yulia, Prima Roza, Lukman M.Baga, & Setiadi Djohar. (September 2016). Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Apotek Dan Tingkat Pengetahuan Konsumen Mengenai Standar Pelayanan Kefarmasian Yang Berlaku (Studi Kasus Di Kota Depok). Jurnal Aplikasi Bisnis dan Manajemen, Vol. 2No.3.
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Qoyyimatun Nisa, H Hartono
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.