Pengaruh Pasteurisasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri pada Susu Segar dan UHT sebagai Upaya Menjaga Kesehatan
Abstrak
Abstract: Fresh milk is milk produced from cow farm animals, such as cows, buffaloes, goats, sheep, and horses were healthy and not mixed colostrum. Ultra high temperature (UHT) milk or beverage packaging is the preservation method, mostly used on susu.Tujuan study is to compare the number of colonies of bacteria contained in the milk is pasteurized to unpasteurized milk and milk Ultra High Temperature (UHT) useful for prevention din pad public health problems. The method used is to test food samples with various dilutions then performed with a bacterial culture and then spread plate method for counting colonies used method of SPC (Standard Plate Count). Of research and calculation of the number of bacterial colonies showed that: the Observation of 24 hours observation result is the lowest amount of bacteria is pasteurized and bottled milk, non-pasteurized milk next (raw milk), while the 48 hour observation result is the lowest amount of bacteria is the packaging of milk and milk pasteurization and subsequent non pasteurized and pasteurized milk can reduce the number of bacteria or to kill bacteria in milk.Keywords: fresh milk, UHT milk, pasteurized, mantain health Abstrak: Susu segar adalah susu yang dihasilkan dari hewan ternak perahan, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan kuda yang sehat dan tidak tercampur kolostrum. Ultra high temperature (UHT) atau susu kemasan adalah metode pengawetan minuman, kebanyakan digunakan pada susu.Tujuan penelitian adalah membandingkan jumlah koloni bakteri yang terdapat pada susu yang dipasteurisasi dengan susu yang tidak dipasteurisasi dan susu UHT yang berguna untuk pencegahan secara dini gangguan kesehatan pad masyarakat. Metode yang digunakan adalah menguji sampel makanan dengan berbagai pengenceran kemudian dilakukan kultur bakteri dengan metode cawan sebar kemudian untuk penghitungan koloni digunakan metode Standard Plate Count (SPC). Dari penelitian dan perhitungan jumlah koloni bakteri didapatkan hasil bahwa pada pengamatan 24 jam didapatkan hasil jumlah bakteri terendah adalah susu pasteurisasi, lalu susu kemasan, selanjutnya susu non pasteurisasi (susu mentah), sedangkan pada pengamatan 48 jam didapatkan hasil jumlah bakteri terendah adalah susu kemasan, lalu susu pasteurisasi dan selanjutnya susu non pasteurisasi dan pasteurisasi dapat menurunkan jumlah bakteri atau dapat membunuh bakteri pada susu.Kata kunci : Susu segar, susu UHT, pasteurisasi, menjaga kesehatanReferensi
Abubakar, T; Sunarlim; Setiyanto dan Nurjanah. 2000. ‘Pengaruh Suhu Dan Waktu Pasteurisasi Terhadap Mutu Susu Selama Penyimpanan’. Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner Vol. 6 No. 1.
Billah, T; Sasongko dan Supriyanto, T. 2013. ‘Pelaksanaan Saluran Distribusi Susu Pasteurisasi Pt. Susu Sehat Alami Mangli Jember’. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Buccioni, A., S. Minieri, G. C; Benvenudi; A. Pazzati; M. Antongiavans; S. Rapaccini dan M. Mele. 2012. ‘Change in Conjugated Linoleic Acid and C18:1 Isomers Prpfile During The Ripening of Pecorino Toscano Cheese Produced with Raw Milk’. Italian Journal of Animal Science. 11 (75) : 426-430.
Buckle, K.A., R.K. Edward; G.H. Fleet dan M. Wooton. 1995. Ilmu Pangan Penerjemah : H. Purnomo dan Adiono. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
El-Hofi M., E. El-Tanboly, E-S and Abd. Rabou, N.S. 2011. ‘Industrial Application of Lipases in Cheese Making’. International Journal of Food Safety. 13 : 293 – 302.
Mc Donald, P. 2002. Animal Nutrition. New York : John Wiley and sons, Inc.
Maitimu, C.V., Legowo, A.M dan Al-Baarri, A.N. 2012. ‘Parameter Keasaman Susu Pasteurisasi Dengan Penambahan Ekstrak Daun Aileru (Wrightia Caligria’). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol. 1 No. 1.
Ningsih, M., Setyawati, T.R dan Mukarlina. 2014. ‘Kualitas Susu Cair Pasta Pasteurisasi Setelah Penambahan Sirup Oligofruktosa Umbi Talas Kimpul (Xanthomonas sagitifolium Schott)’. Jurnal Protobiont. 3 (2) : 93-99.
Purwoko,T. 2007. Fisiologi Mikrobia. Surakarta : Bumi Aksara.
Retnowati, Y; Bialangi, N dan Posangi, N W. 2011. ‘Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Media Yang Diekspos Dengan Infus Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata)’. Saintek, Vol 6, No 2.
Sawitri, 2010. ‘Kajian Kualitas Susu Pasteurisasi Yang Diproduksi U.D. Gading Mas Selama Penyimpanan Dalam Refrigerator’. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Hal 28-32 Vol. 5, No. 2 ISSN : 1978 – 0303.
Tjahjadi, C dan Marta. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Bandung : Universitas Padjajaran.
UU RI No 7 Tahun 1996. Pangan. Jakarta : Kementerian Kesehatan.
Yunita, M; Hendrawan, Y dan Yulianingsih, R. 2015. ‘Analisis Kuantitatif Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate’. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 3 : 237-248.
Billah, T; Sasongko dan Supriyanto, T. 2013. ‘Pelaksanaan Saluran Distribusi Susu Pasteurisasi Pt. Susu Sehat Alami Mangli Jember’. Artikel Ilmiah Hasil Penelitian Mahasiswa.
Buccioni, A., S. Minieri, G. C; Benvenudi; A. Pazzati; M. Antongiavans; S. Rapaccini dan M. Mele. 2012. ‘Change in Conjugated Linoleic Acid and C18:1 Isomers Prpfile During The Ripening of Pecorino Toscano Cheese Produced with Raw Milk’. Italian Journal of Animal Science. 11 (75) : 426-430.
Buckle, K.A., R.K. Edward; G.H. Fleet dan M. Wooton. 1995. Ilmu Pangan Penerjemah : H. Purnomo dan Adiono. Jakarta : Universitas Indonesia Press.
El-Hofi M., E. El-Tanboly, E-S and Abd. Rabou, N.S. 2011. ‘Industrial Application of Lipases in Cheese Making’. International Journal of Food Safety. 13 : 293 – 302.
Mc Donald, P. 2002. Animal Nutrition. New York : John Wiley and sons, Inc.
Maitimu, C.V., Legowo, A.M dan Al-Baarri, A.N. 2012. ‘Parameter Keasaman Susu Pasteurisasi Dengan Penambahan Ekstrak Daun Aileru (Wrightia Caligria’). Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan Vol. 1 No. 1.
Ningsih, M., Setyawati, T.R dan Mukarlina. 2014. ‘Kualitas Susu Cair Pasta Pasteurisasi Setelah Penambahan Sirup Oligofruktosa Umbi Talas Kimpul (Xanthomonas sagitifolium Schott)’. Jurnal Protobiont. 3 (2) : 93-99.
Purwoko,T. 2007. Fisiologi Mikrobia. Surakarta : Bumi Aksara.
Retnowati, Y; Bialangi, N dan Posangi, N W. 2011. ‘Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus Aureus Pada Media Yang Diekspos Dengan Infus Daun Sambiloto (Andrographis Paniculata)’. Saintek, Vol 6, No 2.
Sawitri, 2010. ‘Kajian Kualitas Susu Pasteurisasi Yang Diproduksi U.D. Gading Mas Selama Penyimpanan Dalam Refrigerator’. Jurnal Ilmu dan Teknologi Hasil Ternak Hal 28-32 Vol. 5, No. 2 ISSN : 1978 – 0303.
Tjahjadi, C dan Marta. 2011. Pengantar Teknologi Pangan. Bandung : Universitas Padjajaran.
UU RI No 7 Tahun 1996. Pangan. Jakarta : Kementerian Kesehatan.
Yunita, M; Hendrawan, Y dan Yulianingsih, R. 2015. ‘Analisis Kuantitatif Mikrobiologi Pada Makanan Penerbangan (Aerofood ACS) Garuda Indonesia Berdasarkan TPC (Total Plate Count) Dengan Metode Pour Plate’. Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem Vol. 3 No. 3 : 237-248.
Unduhan
Diterbitkan
2017-01-13
Cara Mengutip
APIKES Citra Medika Surakarta, L. D. D. A. (2017) “Pengaruh Pasteurisasi Terhadap Jumlah Koloni Bakteri pada Susu Segar dan UHT sebagai Upaya Menjaga Kesehatan”, Indonesian Journal on Medical Science, 4(1). Tersedia pada: https://ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id/index.php/ijms/article/view/104 (Diakses: 13 September 2024).
Terbitan
Bagian
Artikel