Upaya Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Melalui Penggunaan Air Rebusan Sirih Hijau

Penulis

  • Enny Yuliaswati STIKES 'Aisyiyah Surakarta
  • . Kamidah STIKES 'Aisyiyah Surakarta

Abstrak

Abstract: The majority of births occur in the world is a type of vaginal deliveries. Almost every process of vaginal delivery avoid injury on the perineum. Injury to the perineum during childbirth caused the need for a proper treatment so that the injured recover soon. Perineal wound healing in post partum takes an average of 7-10 days. This time is enough time for micro-organisms can multiply within 48 hours (2 days), plus the condition of the perineum during childbirth are always moist by lokhea that can cause infection. During this time, to prevent infection of the perineal wound by applying an antiseptic on the wound material. In fact antiseptic drugs mempuyai weakness, which cause allergies and long enough healing time is 7-10 days. The method is very simple and has been done by the community stout is to wash the wound with betel leaf immersion topically on wound care.To know the effectiveness of green betel in accelerating wound healing of the perineum. This study design with Quasi experiment. a long perineal wound healing in the experimental group average of 5.85 + 1.226, while the control group average of 6.85 + 0.988. Use of green betel perimium can accelerate wound healing. The value of p = 0.010 (p <0.05), which means that there are significant differences between the old wound healing perimium experimental and control groups.Key word: perineal wound, green betelAbstrak: mayoritas persalinan yang terjadi di dunia merupakan jenis persalinan pervaginam. Hampir setiap proses persalinan pervaginam terjadi perlukaan pada perineum. Perlukaan pada daerah perineum yang ditimbulkan saat persalinan perlu suatu perawatan yang tepat agar luka tersebut segera pulih. Penyembuhan luka perineum pada masa nifas rata-rata membutuhkan waktu 7-10 hari. Waktu ini dirasa cukup lama karena mikro organisme dapat berkembang biak dalam waktu 48 jam (2 hari), di tambah dengan kondisi perineum dalam masa nifas yang selalu lembab oleh lokhea sehingga dapat menimbulkan infeksi. Selama ini, untuk mencegah infeksi pada luka perineum dengan cara mengoleskan  bahan antiseptic pada luka tersebut. Pada kenyataanya obat-obat antiseptic mempuyai  kelemahan, yaitu  menimbulkan alergi dan waktu penyembuhan cukup lama yaitu 7-10 hari. Metode yang sangat sederhana dan sudah bayak dilakukan oleh masyarakat yaitu dengan membasuh luka dengan rendaman daun sirih sebagai obat luar pada perawatan luka. mengetahui efektifitas sirih hijau dalam mempercepat penyembuhan luka perineum. Desain penelitian ini dengan Quasi eksperimen. Hasil: lama penyembuhan luka perineum pada kelompok eksperimen rata-rata 5,85 + 1,226, sedangkan kelompok kontrol rata-rata 6,85 + 0,988. penggunaan sirih hijau dapat mempercepat penyembuhan luka perimium. Nilai p=0,010 (p<0,05), yang berarti terdapat perbedaan yang signifikan lama penyembuhan luka perimium antara kelompok eksperimen dan kontrol.Kata Kunci:  luka perineum, sirih hijau

Referensi

Agromedia. 2007. Petunjuk Pemupukan.Jakarta :AgromediaPustaka.

Anggraeni,D. 2012. Melahirkan Tanpa Rasa Sakit Panduan Sehat dan Cerdas. Klaten: Galmas Publisher

Celly. 2010. Pengaruh Penggunaan Daun Sirih Terhadap Penyembuhan Luka Perineum Ibu Nifas di Desa Sumber Mulyo Kec Jogoroto Kab Jombang. Tidak Dipublikasikan

Damarini,Susilo. Eliana, Mariati, 2012. Efektifitas Sirih Merah Dalam Perawatan Luka Perineum di BPM. Journal Penelitian Jurusan Kemenkes Poltek Bengkulu

Depkes RI. 2009. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA). Jakarta : Depkes

Manuaba IAC.2012. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.

Myles. 2009. Buku Ajar Bidan. Jakarta: EGC


Prawirohardjo. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Bina Pustaka.

Diterbitkan

2018-01-03

Cara Mengutip

Yuliaswati, E. dan Kamidah, . (2018) “Upaya Mempercepat Penyembuhan Luka Perineum Melalui Penggunaan Air Rebusan Sirih Hijau”, Indonesian Journal on Medical Science, 5(1). Tersedia pada: http://ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id/index.php/ijms/article/view/139 (Diakses: 22 Desember 2024).

Terbitan

Bagian

Artikel

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama