Prevalensi Trikomoniasis pada Wanita Risiko Tinggi di Kawasan Wisata Baturraden Kabupaten Banyumas

Penulis

  • Sri Widyastuti Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional
  • Adhi Kumoro Setya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nasional

DOI:

https://doi.org/10.55181/ijms.v10i1.407

Kata Kunci:

Trikomoniasis, Wanita risiko tinggi

Abstrak

Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang cukup tinggi angka kejadiannya. Orang  dengan pekerjaan bergonta ganti pasangan seksual, diyakini sebagai faktor penularan utama. Dalam beberapa tahun terakhir penderita infeksi menular seksual di Banyumas menunjukan angka yang cukup tinggi. Keberadaan Gang Sadar yang merupakan kediaman wanita penjaja seks, dengan lokasi yang strategis serta dekat dengan tempat wisata di Baturraden, membuat banyak orang berkunjung. Kondisi tersebut meningkatkan risiko penularan trikomoniasis dikawasan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar kasus trikomoniasis pada sampel urin wanita risiko tinggi di kawasan wisata Baturraden. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan melibatkan responden penelitian wanita dengan pekerjaan berisiko tinggi. Pada setiap responden penelitian dilakukan pemeriksaan dari spesimen urinnya dan sebagai pendukung dilakukan pengambilan data prihal latar belakang kehidupan responden. Data disajikan dalam tabel dan dihitung persentase responden yang terinfeksi Trichomonas vaginalis. Dari hasil pemeriksaan laboratorium ditemukan parasit Trichomonas vaginalis sebanyak 2 orang dari 30 responden penelitian. Berdasarkan data sosiodemografi, temuan kasus terjadi pada responden dengan karakteristik; umur diatas 21 tahun, pendidikan terakhir SMP dan SMA, profesi pemandu karaoke dan PSK serta status perkawinan belum menikah dan cerai. Dari data aktifitas seksual responden, muncul dengan karakteristik; semua menunjukan gejala keputihan dan bau tidak normal serta melayani 1-3 pelanggan perhari. Hasil penelitian ini didapatkan kesimpulan bahwa kasus trikomoniasis sebesar 6,7% dengan karakteristik responden heterogen.

Referensi

BPS Banyumas. 2022. Jumlah Kasus Penyakit Menurut Kecamatan dan Jenis Penyakit di Kabupaten Banyumas. https://banyumaskab.bps.go.id/. Diakses 12 November 2022.

Dinkes. Banyumas. 2020. Profil Kesehatan Kabupaten Banyumas. http://www.dinkes.banyumaskab.go.id, diakses 28 November 2021

Depkes RI. 2011. Buku pegangan Pendidikan kelompok sebaya dalam penanganan HIV AIDS dan IMS lainnya di kalangan risiko tinggi, Depkes RI Jakarta.

Kadir, M.A., Sulyman, M.A., Dawood, I.S., 2017. Trichomonas vaginalis and Associataed Microorganisms in Women with Vaginal Discharge in Kerkuq-Iraq. Ankara Medical Journal. 14(3) : 91–99.

Kemenkes RI. 2015. Infeksi Menular Seksual Pedoman Praktis dan Tatalaksana. Jakarta : Kemenkes RI.

Miranti. 2012. A Restropective Study Trichomoniasis. Artikel Buletin Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya: Publish : 2014-12 : 207.

Riyadh, I. 2014. Proporsi Trichomonas vaginalis pada wanita risiko tinggi di desa Tiga binanga, desa Kuta bangun dan desa Sempa jaya Kabupaten Karo. Tesis Fakultas Kedokteran Universitas Sumatra Utara Medan.

Rosdiana, S. 2021. Penuntun Parasitologi Kedokteran: Protozoologi Helmintologi, Entomologi. Bandung: CV Yrama Media: 47-50.

Sjaiful. 2015. Infeksi Menular Seksual Pedoman Praktis dan tata laksana. Jakarta: Kemenkes RI. Surveilans Terpadu Biologi Perilaku 2013. http://www.depkes.go.id. Diakses, 28 November 2021.

Ummatul, K. 2013. Identifikasi Trichomonas Vaginalis Pada PSK di Kawasan Perumahan Jondul Pekanbaru. Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Luh Putu Prihandini Utami, Ni Putu Dewi Sri Wahyuni. 2021. Infeksi Pada Vagina (Vaginitis). Ganesha Medicina Journal, Vol 1 No 1. Universitas Pendidikan Ganesha.

WHO. 2018. Global prevalence and incidence of selected curable sexually transmitted infections: overviews and estimate. World Health Organization. Geneva.

Unduhan

Diterbitkan

2023-01-30

Cara Mengutip

Widyastuti, S. dan Setya, A. K. (2023) “Prevalensi Trikomoniasis pada Wanita Risiko Tinggi di Kawasan Wisata Baturraden Kabupaten Banyumas”, Indonesian Journal on Medical Science, 10(1), hlm. 50–55. doi: 10.55181/ijms.v10i1.407.

Terbitan

Bagian

Artikel