Pengaruh Metode Maserasi Konvensional dan Berbantu Gelombang Mikro Terhadap Penapisan Fitokimia dan Standardisasi Ekstrak Peperomia pellucida L.

Penulis

  • Margareta Retno Priamsari Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera
  • Iffa Kamila Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera
  • Rizky Ardian Hartanto Sawal Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera

DOI:

https://doi.org/10.70050/ijms.v11i2.465

Kata Kunci:

Daun suruhan, maserasi, MAE, penapisan fitokimia, standarisasi

Abstrak

Daun suruhan (Peperomia pellucida L.) merupakan salah satu tumbuhan obat dengan banyak khasiat. Khasiat tumbuhan obat berhubungan dengan hasil penapisan fitokimia dan standardisasi, yang tercermin melalui kualitas ekstrak yang dihasilkan. Penelitian ini bertujuan untuk menilai dampak metode ekstraksi terhadap profil skrining fitokimia dan standarisasi ekstrak daun suruhan. Sampel diekstraksi menggunakan metode maserasi dan ekstraksi bantuan gelombang mikro / Microwave Assisted Extraction (MAE) dengan pelarut etanol 96%. elanjutnya, penapisan fitokimia dan standarisasi dilakukan baik pada serbuk maupun ekstrak. Data yang diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif. Hasil penapisan fitokimia baik dari metode maserasi maupun MAE menunjukkan ekstrak daun suruhan mengandung senyawa flavonoid, saponin, fenol, tannin, steroid, triterpenoid, dan glikosida. Hasil standarisasi pada ekstrak daun suruhan metode maserasi diperoleh kadar sari terlarut air 2,15%, kadar sari terlarut etanol 67,31%, susut pengeringan 9,68%, kadar abu 37,2988%, bobot jenis 0,9805 g/mL, dan cemaran logam Pb 0,000 mg/L. Sedangkan hasil standarisasi pada ekstrak daun suruhan metode MAE diperoleh kadar sari terlarut air 30,06%, kadar sari terlarut etanol 33,84%, susut pengeringan 9,52%, kadar abu 38,1392%, bobot jenis 0,8273 g/mL, dan cemaran logam Pb 0,061 mg/L.

Referensi

Dalimartha, S., 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Niaga Swadaya. Jakarta.

Depkes RI, 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI, 2000. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Depkes RI, 2008. Farmakope Herbal Indonesia Edisi I. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Hanani. 2015, Analisis Fitokimia. EGC. Jakarta.

Harborne, J.B. 1987. Penuntun Cara Modern Menganalisis Tumbuhan. ITB. Bandung.

Hasanah, S., Ahmad, I., Rijai, L. 2015. Profil Tabir Surya Ekstrak dan Fraksi Daun Pidada Merah (Sonneratia caseolaris L.). J. Sains. Kes 1, 175–180.

Jain, T., Jain, V., Pandey, R., Vyas, A., Shukla, S.S. 2009. Microwave assisted extraction for phytoconstituents – An overview. Asian Journal of Research in Chemistry 2(1), 19-25.

Jio, H.C., 2011. Pansit-pansitan Herbal Medicine, Health Benefits, Preparation, Side Effects. Manila Medical Society. Manila.

Kementerian Kesehatan RI. 2017. Farmakope Herbal Indonesia Edisi II. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Latifa, N. N., Mulqie, L., & Hazar, S. 2022. Penetapan Kadar Sari Larut Air Dan Kadar Sari Larut Etanol Simplisia Buah Tin (Ficus carica L.). In Bandung Conference Series: Pharmacy, 2(2) 860-866.

Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata. Penerbit ITB. Bandung.

Minarno, E.B. 2015. Skrining Fitokimia Dan Kandungan Total Flavanoid Pada Buah Carica pubescens Lenne & K. Koch Di Kawasan Bromo, Cangar, Dan Dataran Tinggi Dieng. El-Hayah 5, 73–82.

Najib, A., Malik, A., Ahmad, A.R., Handayani, V., Syarif, R.A., Waris, R., 2017. Standarisasi Ekstrak Air Daun Jati Belanda Dan Teh Hijau. Jurnal Fitofarmaka Indonesia 4, 241–245.

Patwekar, M.S.L., B, S.A., S, G.M., R, P.S., P, P.A., 2016. Standardization Of Herbal Drugs: An Overview. Pharma Innovation 5, 100–104.

Putrajaya, F., Hasanah, N., Kurlya, A., 2019. Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Suruhan (Peperomia pellucida L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Penyebab Jerawat (Propionibacterium acnes) Dengan Metode Sumur Agar. Edu Masda Journal 3(2), 123-140.

Saifudin, A., Rahayu, V., Teruna, H.Y., 2011. Standarisasi Bahan Obat Alam. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Subagja, S. 2017. Uji Efektifitas Sediaan Salep Ekstrak Etanol Tanaman Suruhan (Peperomia pellucida) Sebagai Pengobatan Luka Bakar Derajat I Pada Kulit Kelinci (Oryctolagus cuniculus). Dewan Redaksi, 95.

Suhardiyanto, H., Fuadi, M.M. and Widaningrum, Y. 2007. Anallsis Pindah Panas Pada Pendinginan Dalam Tanah Untuk Sistem Hidroponik. Jurnal Keteknikan Pertanian, 21(4).

Susanti, N. M. P., Budiman, I. N. A., & Warditiani, N. K. 2014. Skrining fitokimia ekstrak etanol 90% daun katuk (Sauropus androgynus (L.) Merr). Jurnal Farmasi Udayana, 3(1), 279778.

Tiwari, P., Kaur, M., Kaur, H. 2011. Phytochemical screening and Extraction: A Review.

Internationale Pharmaceutical Sciencia. 1, 1. Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Diterjemahkan oleh Neorono S. Vol. Edisi V. UGM Press. Yogyakarta.

Wadood, A., Ghufran, M., Jamal, S. B., Naeem, M., Khan, A., & Ghaffar, R. 2013. Phytochemical analysis of medicinal plants occurring in local area of Mardan. Biochem anal biochem, 2(4), 1-4.

Unduhan

Diterbitkan

2024-07-31

Cara Mengutip

Priamsari, M. R., Kamila, I. dan Sawal, R. A. H. (2024) “Pengaruh Metode Maserasi Konvensional dan Berbantu Gelombang Mikro Terhadap Penapisan Fitokimia dan Standardisasi Ekstrak Peperomia pellucida L”., Indonesian Journal on Medical Science, 11(2). doi: 10.70050/ijms.v11i2.465.

Terbitan

Bagian

Artikel