Emotional Quotient Dan Persepsi Tentang Profesi Asisten Apoteker Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Farmasetika Pada Mahasiswa Prodi DIII Farmasi (Emotional Quotient And Perception On Assistant Pharmacist Profession Increase Pharmaceutical Learning Ach
Abstrak
Abstract: Pharmaceutical learning achievement is closely related to the perception and Emotional Quotient. Perception on Assistant Pharmacist Profession is student’s understanding in interpreting the Assistant Pharmacist Profession. Emotional quotient is the student’s ability in managing self-emotion during attending learning process up to education completion. The purpose of this study was analyze the relationship of Perception on Assistant Pharmacist Profession and emotional quotient to pharmaceutical learning achievement in the students of Pharmacy Undergraduate Study Program of Poltekkes Bhakti Mulia of Sukoharjo. This study was an analytical observational quantitative research with cross sectional approach. The population in the research was 82 students. The sample was 65 students with the sampling technique used was Proportionate Random Sampling. The data analysis was conducted using prerequisite analysis including normality, linearity and independency test, followed with first and second hypothesis tests with Product Moment, and third hypothesis test with a multiple regression. There was a positive significant relationship between Assistant Pharmacists Profession and learning achievement at significance level = 0.001 and effective contribution of 18.26%. There was a positive significant relationship between emotional quotient and learning achievement at significance level = 0.001 and effective contribution of 12.15%. There was a positive significant relationship of Perception on Assistant Pharmacist Profession and emotional quotient simultaneously to pharmaceutical learning achievement at significance level = 0.001 and effective contribution of 30.41%. In Conclusion, There was a positive significant relationship of Perception on Assistant Pharmacist Profession and emotional quotient to pharmaceutical learning achievement.Keywords: Emotional Quotient, Learning Achievement, Assistant Pharmacists Profession. Abstrak: Prestasi belajar farmasetika berhubungan erat dengan persepsi dan kecerdasan emosi. Persepsi tentang Profesi Asisten Apoteker adalah pemahaman mahasiswa dalam menginterpretasikan tentang Profesi Asisten Apoteker. Kecerdasan emosi adalah kemampuan mahasiswa dalam mengelola emosi pada dirinya selama mengikuti proses pembelajaran sampai selesai pendidikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan persepsi tentang Profesi Asisten Apoteker dan kecerdasan emosi dengan prestasi belajar farmasetika pada mahasiswa Prodi DIII Farmasi di Poltekkes Bhakti Mulia Sukoharjo. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif Analitik Observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah 82 mahasiswa. Sampel 65 mahasiswa dengan teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik Proportionate Random Sampling. Analisis data dengan uji prasyarat yaitu uji normalitas, uji linearitas dan uji independensi, kemudian dilanjutkan dengan uji hipotesa pertama dan kedua dengan Product Moment, uji hipotesa ketiga dengan korelasi regresi ganda. Ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi tentang Profesi Asisten Apoteker dengan prestasi belajar dengan nilai signifikansi = 0,001 dan sumbangan efektif sebesar 18,26%. Ada hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan prestasi belajar dengan nilai signifikansi = 0,001 dan sumbangan efektif sebesar 12,15%. Ada hubungan positif yang signifikan antara persepsi tentang Profesi Asisten Apoteker dan kecerdasan emosi secara bersama-sama dengan prestasi belajar farmasetika dengan nilai signifikansi = 0,001 dan sumbangan efektif sebesar 30,41%. Simpulannya, terdapat hubungan positif yang signifikan antara persepsi tentang Profesi Asisten Apoteker dan kecerdasan emosi dengan prestasi belajar farmasetika. Kata kunci: Kecerdasan Emosi, Prestasi Belajar, Profesi Asisten Apoteker.Referensi
Agustian.A.G. 2009. Rahasia Sukses Membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual-Emotional Spiritual Quotient. Arga Publising. Jakarta
Anthony. 2002. 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosional Anak Muda. Raih Asa Sukses. Jakarta
Azwar S. 2011. Tes Prestasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Bar-On, R., 2000, Emotional and social intelligence: Insights from Emotional Quotient Inventory. In: R. Bar-On, D.A. Parker (Eds.), The handbook of emotional intelligence (pp. 363-388). San Francisco: Jossey-Bass.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
Depkes RI. 2004. Sisten Kesehatan Nasional. Jakarta
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Djamarah S.B. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional. Surabaya
E.Maurice and A.Harriett, 2006, The Educator’s guide to emotional intelligence and academic achievement; social-emotional learning in the classroom, Corwin Press Inc, hal : 273
Gozali I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS Cetakan 4. Badan Penerbit Undip. Semarang
Handari M. 2010. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Persepsi Tentang Figur Perawat dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret: Surakarta
Hawari D. 2009. IQ, EQ, CQ & SQ Kriteria Sumber Daya Manusia (Pemimpin) Berkualitas. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Indrayantik. 2010. Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Bidan Dan Minat Belajar Mahasiswa Dengan Prestasi Belajar Praktik Klinik Kebidanan. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret : Surakarta
Kemenkes RI. 2011. Kurikulum Inti Prodi DIII Farmasi. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Jakarta
__________. 2004. KepMenKes No.1027 / 2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotik. Jakarta
Laura T.L, 2002, Is Emotional Intelligence an Advantage ? An Exploration of the Impact of emotional and General Intelligence on Individual Performance, The Journal of Social Psychology 142.1, hal : 133-143
Murti. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
PAFI. 2006. Ketetapan Rakernas Tentang Penetapan Kode Etik Anggota PAFI. Semarang
Pepi A, Faria L and Alesi M, 2006, personal Conceptions of intelligence, self-esteem, and school achievement in Italian and Portuguese students, Libra Publisers Incorporated, hal : 615
Riwidikdo. 2012. Statistik Kesehatan. Penerbit Mitra Cendika Press. Yogyakarta
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta
Sugiyono. 20010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Sukadi. 2002. Hubungan Antara Persepsi Dan Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Fisik Sekolah Dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Negeri Di Kota Makasar. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri : Makasar
Walgito B. 2004. Pengantar Psikologi Umum. ANDI. Yogyakarta
Wibowo A. 2013. Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Anthony. 2002. 101,5 Inspirasi Kecerdasan Emosional Anak Muda. Raih Asa Sukses. Jakarta
Azwar S. 2011. Tes Prestasi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Bar-On, R., 2000, Emotional and social intelligence: Insights from Emotional Quotient Inventory. In: R. Bar-On, D.A. Parker (Eds.), The handbook of emotional intelligence (pp. 363-388). San Francisco: Jossey-Bass.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
Depkes RI. 2004. Sisten Kesehatan Nasional. Jakarta
Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan. PT Remaja Rosdakarya. Bandung
Djamarah S.B. 2012. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru. Usaha Nasional. Surabaya
E.Maurice and A.Harriett, 2006, The Educator’s guide to emotional intelligence and academic achievement; social-emotional learning in the classroom, Corwin Press Inc, hal : 273
Gozali I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat Dengan Program SPSS Cetakan 4. Badan Penerbit Undip. Semarang
Handari M. 2010. Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Persepsi Tentang Figur Perawat dengan Prestasi Akademik Mahasiswa Prodi DIII Keperawatan STIKES Wira Husada Yogyakarta. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret: Surakarta
Hawari D. 2009. IQ, EQ, CQ & SQ Kriteria Sumber Daya Manusia (Pemimpin) Berkualitas. Balai Penerbit FKUI. Jakarta
Indrayantik. 2010. Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Profesi Bidan Dan Minat Belajar Mahasiswa Dengan Prestasi Belajar Praktik Klinik Kebidanan. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Sebelas Maret : Surakarta
Kemenkes RI. 2011. Kurikulum Inti Prodi DIII Farmasi. Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia. Jakarta
__________. 2004. KepMenKes No.1027 / 2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotik. Jakarta
Laura T.L, 2002, Is Emotional Intelligence an Advantage ? An Exploration of the Impact of emotional and General Intelligence on Individual Performance, The Journal of Social Psychology 142.1, hal : 133-143
Murti. 2010. Desain dan Ukuran Sampel untuk Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif di Bidang Kesehatan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
Notoatmodjo. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
PAFI. 2006. Ketetapan Rakernas Tentang Penetapan Kode Etik Anggota PAFI. Semarang
Pepi A, Faria L and Alesi M, 2006, personal Conceptions of intelligence, self-esteem, and school achievement in Italian and Portuguese students, Libra Publisers Incorporated, hal : 615
Riwidikdo. 2012. Statistik Kesehatan. Penerbit Mitra Cendika Press. Yogyakarta
Slameto. 2010. Belajar & Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Rineka Cipta. Jakarta
Sugiyono. 20010. Metode Penelitian Pendidikan. Alfabeta. Bandung
Sukadi. 2002. Hubungan Antara Persepsi Dan Sikap Siswa Terhadap Lingkungan Fisik Sekolah Dengan Prestasi Belajar Siswa SMU Negeri Di Kota Makasar. Tesis. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri : Makasar
Walgito B. 2004. Pengantar Psikologi Umum. ANDI. Yogyakarta
Wibowo A. 2013. Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Unduhan
Diterbitkan
2015-04-06
Cara Mengutip
Wahyuningsih, S. S. (2015) “Emotional Quotient Dan Persepsi Tentang Profesi Asisten Apoteker Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Farmasetika Pada Mahasiswa Prodi DIII Farmasi (Emotional Quotient And Perception On Assistant Pharmacist Profession Increase Pharmaceutical Learning Ach”, Indonesian Journal on Medical Science, 2(1). Tersedia pada: http://ejournal.poltekkesbhaktimulia.ac.id/index.php/ijms/article/view/15 (Diakses: 5 Oktober 2024).
Terbitan
Bagian
Artikel